KUNCI PRODUKTIF MENULIS
Oleh : Maryuni Puji Rahayu
Bismillahirrohmanirrohim.
Dengan senang hati penulis membuat resume ini. Kali ini merupakan petemuan ke
lima belas. Hari Jumat, 3 Juli 2020. Walau agak terlambat tapi tidak mengurangi
semangat untuk meneriam materi. Materi akan di sampaikan oleh Bapak Dokter
“Mari Produktif Menulis”.
Profil Narasumber
Nama
lengkap Dr. Ngainun Naim. Lahir di Tulungagung, 19 Juli 1975. Alamat kantor IAIN
Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Tulungagung 66221. Sedangakan alamat
rumah ada di Desa Parakan RT 11 RW 04 Kecmatan/Kabupaten Trenggalek Jawa Timur.
Nomor telepon kantor 0355-321513, sedangkan nomor HP 081311124546. Nomor e-mail
naimmas22@gmail.com.
Pendapat Pak Dokter
Pada
awal paparannya beliau berpendapat bahwa guru adalah kunci penting dalam dunia
pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga
berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya
juga kurang sesuai dengan harapan.
Salah
satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya
literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis.Seorang guru yang mau
terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat
kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang
dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.
KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS
Kunci
itu alat untuk membuka. Alat yang bisa menjadikan produktif dalam menulis,
sesuai judul materi yang saya bawakan. Semua orang bisa mendapatkan kunci
tetapi kunci akan sebatas sebagai kunci jika tidak difungsikan. joined via an
invite link. Keterlibatan Bapak Ibu sekalian di grup ini ibaratnya untuk
mendapatkan kunci. Tapi jika sekadar mendapatkan saja dan tidak dipraktikkan,
tentu kunci itu kurang fungsional.
KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI.
Motivasi
menulis bisa berupa; [1] motivasi karir. Bahwa menulis merupakan aktivitas yang
berkaitan erat dengan profesi. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin
lancar karir yang kita tempuh, [2] motivasi materi; menulis itu menghasilkan
honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah.
Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari
sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan
perhatian dari sisi materi, [3] motivasi politik; menulis ditujukan untuk
mencapai tujuan politik tertentu,[4] motivasi cinta; menulis karena memang
mencintai aktivitas menulis.
Kemungkinan
besar masih ada lagi motivasi-motivasi dalam menulis. Namun perlu diingat bahwa
apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku
yang akan dihasilkan.
KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS
ITU ANUGERAH.
Bapak
Dr. Nguinun berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah. Banyak orang
yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau
sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau
menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi beliau—adalah anugerah luar biasa yang
harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.
Sekarang
mari kita urai mengapa kok masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman
menulisnya sudah ribuan halaman. Ada beberapa kemungkinan; [1] Selama kuliah
spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya
ini yang spesial membiayai foto kopi. Kemungkinan ke [2], tidak menulis karena
dibuatkan orang lain. Kemungkinan ke [3] menulis dengan melakukan “kanibal”
tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe lalu dipotong sana-sini
sampai berbentuk layaknya tulisan. Kemungkinan ke [4], begitu mendapatkan tugas
langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu
referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi
berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir
kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA
DAPAT DISIMPULKAN.
Menulis
itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya.
Sesederhana apa pun buku yang dihasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting.
Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama kita terus menulis
maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan
lainnya.
KUNCI KETIGA: MENULIS ITU
MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.
joined
via an invite link
Menulis
itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang
bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu
telah memberikan keajaiban dalam kehidupan. Keajaiban yang beliau rasakan
karena menulis. [1] mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya
mendapatkan banyak royaliti. [2] sering diundang sebagai pembicara di berbagai
forum. [3] memiliki banyak teman. [4]. Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan
dalam kehidupan. [5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.
KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH
MENYERAH.
Banyak
orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya
naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya
berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari,
semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali.
Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan.
Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin
berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali. Menulis lima paragraf yang dilakukan
rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga
bulan sekali.
KUNCI KELIMA: BERJEJARING.
Jadi
penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona,
tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut
kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.
KUNCI KEENAM: MENULIS
SEBANYAK-BANYAKNYA.
Menulislah
setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika merasa tulisan
tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan akan otomatis menjadi baik.
Enam
kunci yang iuraikan bisa membuat membuat produktif menulis. Tapi sekali lagi kunci
itu adalah alat. Tinggal bagaimana kunci itu digunakan secara tepat.
Simpulan Sesi Tanya Jawab
Cara menyusun
resume menjadi sebuah buku tanggal penulisan boleh ditulis tidak dicantumkan
juga tidak apa-apa. Tidak ada aturan yang baku. Sebagai contoh :
AAM
NURHASANAH LEBAK BANTEN
Instansi:
SMP MATHLA UL HIDAYAH CIPANAS
NO
WA 085710996088
Gelombang
12
Untuk
lebih jelasnya kita bia mengunjungi blog di https://spirit-literasi.blogspot.com
Kiat untuk menghasilkan karya tulis yang bisa diterima
khalayak / penerbit : (1) SELESAI DITULIS. Ini penting. Sebagus apa pun ide,
jika belum selesai ditulis ya belum bagus.
(2) Minim salah ketik atau salah teknis. (3) Bahasa menarik dan didukung
oleh logika berpikir yang baik. (4) Jika ingin diterima penerbit, ikuti gaya
dan kebijakan penerbit.
Menjaga konsistensi
menulis itu tidak mudah, tips yang paling jitu agar kita bisa konsisten menulis
dan produtif, awalnya dipaksa. Bangun komitmen untuk rutin menulis. Awalnya
paksa, lama-lama akan terbiasa. Sedangkan waktu yang pas. Tiap orang memiliki
jadwal yang seharusnya disusun dan ditaati. Jadi tidak bisa disamakan antara
satu orang dengan orang lain.
Sebagai
penulis pemula sering merasa tidak percaya diri. Menurut Pak Dokter Ngainun ada
4 jenis malu dalam menulis. Apa saja? (1) MALU untuk menulis. Tidak akan bisa
menulis. (2) MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang. (3) MALU sudah
mulai hilang. Pokoknya nulis. (4) MALU TIDAK MENULIS.
Demikian
yang dapat penulis rangkum dari pemaparan Bapak Dr. Ngainun Naim pada malam
hari ini. Terima kasih Pak Dokter, Om Jay, dan moderator. Semoga dapat menambah
semangat kita dalam menulis. Sehingga dapat memberi manfaat untuksemua orang.
Aamiin.
Komentar
Posting Komentar