SEKOLAH IBARAT MOBIL
SEKOLAH IBARAT MOBIL
Oleh : Maryuni Puji R
Memang
terasa benar dampak adanya pandemi Covid-19. Semua lini kehidupan berdampak.
Tak terkecuali dunia pendidikan. Baik dari segi siswa, guru, atau pun proses
pembelajarannya. Siswa belajar dari rumah didampingi oleh orang tuanya. Guru
juga demikian membemberikan tugas dari rumah. Kegiatan itu sampai akhir tahun
pelajaran 2019/2020. Dan kemungkinan besar masih akan berlanjut samapi awal
Tahun Pelajaran 2020/2021.
Libur
akhir tahun telah tiba. Anak-anak menikmati liburan pada suasana pandemi. Namun
guru tidak sepenuhnya libur. Banyak pekerjaan yang harus diselesaiakn. Ada
penerimaan siswa baru dan lainnya. Utamanya persiapan untuk tahun ajaran baru.
Dimasa
transisi menuju era new hibid atau masa pembiaasaan baru. Perlu adanya
penyegaran atau pembekalan bagi guru-guru. Tidak seperti tahun-tahun lalu
pembinaan awal tahun ajaran atau pembekalan biasanyan diadakan pada awal tahun
pelajaran. Namun karena adanya pandemi Covid-19 kali ini model pembinaannya
berbeda. Dari segi waktu kali ini diadakan pada libur akhir tahun pelajaran.
Koordinator Wilayah Kccamatan Bidang Pendidikan Kecamatan Grabag mengadakan
pembinaan mulai 29 Juni sampai dengan 9 Juli 2020. Tanggal 29, 30 Juni, 1, 2
Juli 2020 untuk guru-guru kelas rendah (kelas 1-3). 6-9 Juli 2020 untuk
guru-guru kelas tinggi. Itu pun tidak semua guru kelas rendah atau kelas tinggi
dijadikan satu. Dengan pertimbangan kesehatan dan keselamatan kami mematuhi
protokol kesehatan.
Dari
segi nama acara juga berbeda. Tahun ini diberi judul Pendampingan Pembelajaran
Guru Kelas Menyongsong Tahun Pelajaran 2020/2021.
Model
pemberian materi pun juga berbeda. Koordinator Wilayah Kccamatan Bidang
Pendidikan Kecamatan (Korwilcambidik) Grabag dibagi menjadi empat gugus. Yakni
gugus Urip Sumohardjo, Gugus Kartini, Gugus Sarwo Edi Wibowo, dan Gugus
Pangeran Dipinegoro. Maka pelaksanaanyan dibagi pergugus.
Berdasarkan
rapat akhir tahun sekaligus awal tahun pelajaran, Penulis pada tahun pelajaran
2020/2021 diberi tugas mengampu kelas 5. Dengan demikian penulis masuk golongan
guru kelas tunggi. Pendampingan bagi guru kelas tinggi, khususnya Gugus Urip Sumohardjo
dilaksanakan pada hari Senin, 6 Juli 2020. Mulai pukul 09.30 s.d 12.30 WIB.
Setiap
gugus terdiri dari 10 SD. Jadi satu kali pertemuan kurang lebih ada 30 guru. Tempat
duduk kami diseting mengikuti psikal distensing. Tentunaya juga wajib bagi peserta
dan narasumber mengenakan masker.
Sebelum
dimulai petugas sudah menyiapkan daftar hadir di depan pintu masuk. Kurang
lebih pukul 08.30 WIB acara dimulai. Pemateri pertama disampaikan oleh Bapak
Adi Sufanto, S,Pd.MM.Pd. sebagai Koordinator Korwilcambidik Grabag. Beliau akan
memberikan materi kurang lebih selama satu setengah jam. Beliau membuka acara
pendampingan dengan mengajak peserta berdoa bersama. Kemudian dilanjutkan
dengan materi inti.
Bukan
materi inti yang akan sampaikan, namun penulis tertarik dengan apa yang disampiakan
beliau tentang sekolah diibaratkan dengan
sebuah mobil/kendaraan., pada awal materinya.
Bangunan dan lingkungan ibarat bodi
kendaraan/mobil
Setiap
sekolah pasti mempunyai bangunan. Yakni berupa ruangan kelas untuk kegiatan
proses belajar mengajar. Ruang guru, untuk tempat kerja guru dalam membuat
administrasi. Perpustakaan berfungsi untuk taman baca serta referensi bagi guru
dalam memberikan perdalaman materi bagi siswa. Ruang UKS untuk siswa sebagai
tempat pertolongan pertama. WC, dimana idealnya setiap 20 siswa 1 WC. Bahkan
ada yang memiliki kantin dan tempat ibadah. Beserta lingkungannya, yang berupa
taman bahkan mungkin kebun. Jika semua itu terpenuhi, betapa lengkapnya sebuah
sekolah atau mobil. Itu semua diibarat bodi kendaraan/mobil.
Sarpras ibarat assesoris kendaraan/mobil
Mobil
juga memiliki assesoris. Seperti ac, sofa, tempat tisu, tempat HP, musik dan lain-lain.
Demikian juga dengan sekolah yang memiliki sarpras (sarana dan prasarana).
Menurut KBBI sarana adalah segala sesuatau yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud dan tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatau
yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatau proses (usaha,
pembangunan, proyek). Jadi sarana sekolah bisa berupa meja, kursi alat-alat
tulis dan lain-lain. Bangunan sekolah termasuk prasarana. Jika sarana dan
prasarananya lengakap dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya maka sekolah akan
dipastikan dalam melaksanakan pembelajaran akan berlangsung dengan
lancar/nyaman.
Guru dan penjaga diibaratkan ibarat
mesin kendaraan/mobil
Sekolah
yang unggul dari segi akademik maupun non akademik menjadi harapan bagi
semuanya. Namun jika di suatu sekolah yang gurunya memiliki kualifikasi
pendidikan di bawah standar kemungkinan besar mutu siswa akan lebih rendah. Ibarat
mobil Avansa diberi mesin mobil merek dibawahnya, maka akan berjalan lambat. Kemungkinan
yang lain apabila guru di sekolah tersebut memiliki kualifikasi diatas
rata-rata atau ketentuan. Semisal guru sekolah dasar berpndidikan S2 semua maka
mutu pendidikan anak akan jauh lebih baik atau baik sekali. Ibarat mobil diberi
mesin yang ccnya besar akan berlari dengan kencang sekali. Jadi sekolah yang memiliki
guru dengan kualifikasi yang sesuai standarlah yang idelal. Umpama mobil akan
berlari sesuai dengan situasi dan kondisi. Berjalannya akan stabil.
Penjaga
sekolah juga berperan penting bagi keberadaann suatu sekolah. Penjaga sekolah
bertanggung jawab tentang keamanan, kebersihan lingkungan sekitar sekolah. Dengan
lingkungan yang bersih penghuni sekolah akan merasa nyaman. Siswa belajar
dengan senang, guru bekerja dengan enak. Maka penjaga sekolah pun termasuk bagian
dari mesin jika sebuah mobil.
Kepala Sekolah ibarat sopir kendaraan/mobil
Kendaraan
yang sangat bagus tidak akan berjalan jika tidak ada sopirnya. Tapi suatu
sekolah yang tidak ada kepela sekolahnya masih bisa berjalan proses belajar
mengajarnya, namun dengan terseok-seok. Lain jika ada kepala sekolahnya. Baik buruk
sekolah, kondusif dan tidaknya sekolah bisajadi merupakan tanggung jawab kepala
sekolah.
Misalnya
seorang guru yang sering terlambat. Bila kepala sekolah tidak sering menegur
maka ia akan melakukan itu terus menerus. Rumput di lingkungan sekolah
tinggi-tinggi, kepala sekolah lupa mengingatkan penjaga hingga ada tamu dari
dinas misalnya. Maka yang di tegur pertama kali pasti kepala sekolah.
Taman
di depan sekolah tertata rapi, cat gedung sekolah indah, mutu kelulusan siswa
bagus, sering berbicara saat mengikuti perlombaan pasti yang mendapat nama
adalah kepala sekolah.
Jadi
berjalannya suatu sekolah akan lambat atau cepat tergantung dari kepala
sekolah. Yang tentunya seorang kepala sekolah sudah mempunyai trik-trik
tersendiri sebagai pimpinan.
Kesimpulan
Keberlangsungan
suatu sekolah bahkan mutu suatu sekolah tidak hanya ditentukan dari salah satu
faktor. Namun banyak hal yang harus terpenuhi dan berkaitan. Seperti bangunan/gedung
yang layak serta lingkungan yang kondusif. Juga sarana dan prasarana yang
mendukung kelancaran sekolah merupakan foktor yang sangat mendukung. Apalagi guru/pendidik
harus sesuai dengan kualifikasinya. Yang memahami tugas pokok dan fungsinya. Yakni
sebagai pendidik, pengajar, pembimbing/pelatih, dan mengevaluasi siswanya. Penjaga
juga harus tahu tugas pokok dan fungsinya. Serta kepala sekolah yang harus
mampu memimpin, mengelola semua yang ada di lembaga yang dipimpinnya.
Demikian
sekelumit tulisan yang sangat membekas dari hasil pendampingan penulis dalam
menghadapi Tahun Pelajaran 2020/2021. Semoga bermanfaat. Salam literasi...
Wah, udah mulai kegiatan ya bu,selamat bertugas.
BalasHapusSiswa saya bak mobil diesel. Lama baru bisa hidup setelah lama hrs dipanaskan lg
BalasHapusDengan tupoksi masing2 semua akan lancar...
BalasHapusBismillah
Rabu, 08 Juli 2020, Postingan ke-418. Mohon doanya satu hari satu postingan di blog
www.sarastiana.com
Google Adsense di Bawah 1 Dollar?
http.sarastiana googleAdsense.com
Metode Pembelajaran Sosiodrama
www.sosiodrama.com
Model dan Metode Pembelajaran http://www.modelpembelajaran